Bangkitnya ‘pengganggu kebajikan’: Bagaimana rasa malu yang menganggap diri benar menguasai InternetBeberapa perilaku tidak sadar yang terjadi di otak dapat meyakinkan kita bahwa kita berbuat baik, meski sebenarnya tidak.moreCommentBaca lebih lanjut


1. Apa yang dimaksud dengan “bangkitnya ‘pengganggu kebajikan'”?
‘Bangkitnya ‘pengganggu kebajikan’ adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kecenderungan seseorang merasa benar dan superior dalam menjalankan kebaikan atau nilai-nilai moral tertentu di dunia maya, namun sebenarnya perilaku tersebut dapat menjadi gangguan atau mengganggu kebebasan dan privasi orang lain.

2. Apa saja perilaku tidak sadar yang dapat membuat seseorang merasa berbuat baik, namun sebenarnya tidak?
Beberapa perilaku tidak sadar yang dapat membuat seseorang merasa berbuat baik, namun sebenarnya tidak, termasuk meninggalkan komentar negatif atau merendahkan orang lain secara online, menyebarkan informasi palsu atau hoaks untuk kepentingan pribadi, serta mengkritik atau merasa superior terhadap orang lain tanpa mempertimbangkan dampaknya.

Conclusion:
Bangkitnya ‘pengganggu kebajikan’ adalah fenomena yang perlu diwaspadai dalam menggunakan Internet. Penting untuk selalu mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan online yang kita lakukan dan untuk tidak merasa superior atau berbuat baik semata-mata untuk mendapatkan validasi sosial. Dengan meningkatkan kesadaran akan perilaku tidak sadar yang dapat merugikan orang lain, kita dapat menciptakan lingkungan online yang lebih aman, positif, dan inklusif bagi semua.

Source link